Sunday, March 5, 2017

Batang pohon pisang

Dikirim oleh: prince cileungsi
Untuk para pencinta curmis (curahan mistis)

Pesan:

Baru Banget inget seminggu kermarin setelah nyoba frightening ritual di rumah bibi aku. jadi Bibi aku baru banget pindahan di perumahan baru gitu, pemukimannya masih sepi. Aku baru pindahan kan, tapi selepas kelar, Bibiku ga langsung nempatin rumah itu. Sementara aku dan anak bibi ku yang menemati rumah untuk jaga barang. sepupuku itu laki-laki kelas 2 SMA.

Kami hanya berdua, tapi tertolong sama ps3 haha jadi ga bete banget. Agak malem sedikit sekitar jam 8 an, aku ngerasa kalau perumahan ini " beda" banget setelah maghrib. Aku belum kasih tau sepupuku. by the way, sifatnya sepupuku sama seperti aku yaitu suka penasaran sama hal-hal yang berbau mistis. Cuma bedanya dia ga bisa liat hal-hal yang di alam lain.

sekitar pukul 9 malem, kita berdua denger seperti ada suara orang nimpuk genteng rumah. Kita berdua langsung keluar waktu itu. ketika keluar, ada hal yang membuatku merinding. Masa didepan rumah ada kedebong (batang pohon) pisang. Masalahnya, ada mitos yang beredar kalau ada yang ganggu rumah terus didepan tumah itu ada kedebong pisang maka akan ada yang meninggal dirumah itu.
nyata, mistis, misterius, hantu, sentan


sepupuku bertanya "aa ga liat apa-apa?". Nyatanya pada waktu itu aku ga liat apa-apa dan aku berasumsi itu orang jail yang ga seneng sama paman dan bibiku yang pindah kesini. Jadi, aku memutuskan untuk mengajak sepupuku fritening ritual.

"Ji (Aji, nama sepupuku) , bikin FR yuk. Aa baru inget satu nih baca di blog orang"

Dia mau tuh. jadi FR nya dilakukan dengan cara mematikan semua lampu dirumah, menaruh kursi di depan cermin, lalu tertawa macem kunti di depan cermin tersebut sampai si kunti muncul. Intinya maksud dari FR ini buat tau apakah ada "penghuni" rumah ini sebelumnya dan siapa yang iseng naruh kedebong di depan rumah.

sepupuku nunggu di depan rumah, sementara aku yang duduk di depan kaca. Aku impersonate tuh mencoba menirukan kunti yang ketawa. Setelah sepuluh menit cape pura-pura ketawa, tapi tak ada yang muncul. "kayaknya ga ada setannya" pikirku.

Ketika itu, tiba-tiba aku dengar sepupu sedang ketok-ketok pintu diluar, aku pun bergegas keluar. ketika keluar, ternyata setannya lagi ngetawain sepupuku. sepupuku hampir kaku susah untuk bergerak karena setannya berada tepat di depan mukanya. Sebelumnya dia belum pernah melihat sedekat dan sejelas itu. Aku pun langsung mencoba menanganinya, membaca bismillah dan bertanya "Anjeunna ti mana, bilih dulur abdi gaduh silih salah pun dihapunten (kamu dari mana? kalau saudara saya punya salah mohon dimaafkan)". Dia cuma nunjuk rumah, sekitar 3 rumah di depan rumah baru bibi ku ini.

Aku pun bertanya lagi "Abdi bade nanya, saukur hoyong terang, nu jail ka bumi abdi teh saha?(saya mau nyanya, hanya ingin tau, yang jail dirumah saya tuh siapa?)" tapi dia malah pergi. dan sebernya pengen aku ikutin. cuma keinginan itu  terhenti melihat kondisi sepupuku. aku langsung sholawatin dan bacain ayat kursi sampe dia sadar. dan setannya sudah pergi terakhir aku liat di jendela rumah yang dia tunjuk.

No comments:

Post a Comment